tulisan berjalan


widgeo.net

Translate

Senin, 18 November 2013

· Perkembangan Hindu Budha di Indonesia



1. Teori masuknya Hindu Budha di Indonesia Teori Brahmana, berpendapat bahwa agama hindu masuk ke Indonesia dibawa oleh kaum Brahmana karena kaum brahmana yang berhak mempelajari dan mengerti isi kitab weda. (J.C Van Leur) Teori Ksatria, berpendapat bahwa yang membawa agama hindu ke Indonesia adalah kaum Ksatria/ golongan prajurit. (F.D.K. Bosch) Teori Waisya, berpendapat bahwa agama Hindu masuk ke Indonesiadibawa oleh kaum pedagang yang datang untuk berdagang ke Indonesia. (N.J. Krom) Teori Sudra, berpendapat bahwa agama Hindu masuk ke Indonesia dibawa oleh golongan sudra. (Von Van Faber) 
·  2. Perkembangan kerajaan-kerajaan Hindu Budha di Indonesia Kerajaan Budha a. Kerajaan Sriwijaya Letaknya yang strategis di Selat Malaka (Palembang) yang merupakan jalur pelayaran dan perdagangan internasional.Keadaan alam Pulau Sumatera dan sekitarnya pada abad ke-7 berbeda dengan keadaan sekarang. Sumber dalam negeri berasal dari prasasti yang dibuat raja-raja dari kerajaan sriwijaya, Prasasti-prasasti tersebut adalah sebagai beikut : 1. Prasasti Kedukan Bukit 2. Prasasti Talang Tuwo 3. Prasasti Kota Kapur 4. Prasasti Telaga Batu 5. Prasasti Karang Birahi 6. Prasasti Ligor Letak Sriwijaya strategis membawa keberuntungan dan kemakmuran. Walaupun demikian, letaknya yang strategis juga dapat mengundang bangsa lain menyerang Sriwijaya. Beberapa faktor penyebab kemunduran dan keruntuhan : 1. Adanya serangan dari Raja Dharmawangsa 990 M. 2. Adanya serangan dari kerajaan Cola Mandala yang diperintah oleh Raja Rajendracoladewa. 3. Pengiriman ekspedisi Pamalayu atas perintah Raja Kertanegara, 1275 – 1292. 4. Muncul dan berkembangnya kerajaan Islam Samudra Pasai. 5. Adanya serangan kerajaan Majapahit dipimpin Adityawarman atas perintah Mahapatih Gajah 
·  b. Kerajaan Mataram Kuno Kerajaan Mataram Kuno merupakan kerajaan yang berdiri pada tahun 732 masehi. Kerajaan ini berdiri di desa Canggal (sebelah barat Magelang). Pada saat itu didirikan sebuah Lingga (lambang siwa) diatas sebuahc bukit di daerah Kunjarakunja yang didirikan oleh Raja Sanjaya. Peninggalan /sumber kerajaan Mataram Kuno: • berupa prasasti  Prasasti Canggal = Prasasti yang ditemukan di halaman Candi Gunung Wukir di desa Canggalü berangkaTahun 732 M dalam bentuk Candrasangkala.  Prasasti Kalasan = Prasasti yang ditemukan di kecamatan Kalasan, Sleman, Yogyakarta, ini ditulisü dalam huruf Pranagari (India Utara) dan bahasa Sanskerta., berangka tahun 778 M.  Prasasti Kelurak = Prasasti Kelurak berangka tahun 782 M. Tulisan itu menggunakan hurufü Pranagari dan berbahasa Sansekerta.  Prasasti Balitung = Prasasti ini ditemukan di Desa Mantyasih daerah Kedu. Prasasti ini berangkaü tahun 907 M. Prasasti ini menggunakan bahasa jawa kuno. 
·  • berupa Candi  Peninggalan Dinasti Sanjaya meliputi:ü - Candi Prambanan - Candi Dedong songo - Kompleks Candi Dieng - Candi Pringapus - Candi Selogrio  Peninggalan Dinasti Syailendra meliputi:ü - Candi Borobudur - Candi Pawon - Candi Kalasan - Candi Sari - Candi Sewu - Candi Ngawen Kemunduran kerajaan Mataram Kuno disebabkan karena kedudukan ibukota kerajaan yang semakin lama semakin lemah dan tidak menguntungkan. Hal ini disebabkan oleh: 1) Tidak memiliki pelabuhan laut sehingga sulit berhubungan dengan dunia luar 2) Sering dilanda bencana alam oleh letusan Gunung Merapi; 3) Mendapat ancaman serangan dari kerajaan Sriwijaya. Kerajaan Hindu a. Kerajaan Kutai Kerajaan Kutai merupakan kerajaan Hindu tertua di Indonesia. Kerajaan Kutai diperkirakan muncul pada abad 5 M atau 400 M. Kerajaan ini terletak di Muara Kaman, Kalimantan Timur (dekat kota Tenggarong), tepatnya di hulu sungai Mahakam. b. Kerajaan Tarumanegara Kerajaan Tarumanegara atau Taruma adalah sebuah kerajaan yang pernah berkuasa di wilayah pulau Jawa bagian barat pada abad ke-4 hingga abad ke-7 m, yang merupakan salah satu kerajaan tertua di nusantara yang diketahui. Kerajaan Tarumanegara didirikan oleh Rajadirajaguru Jayasingawarman pada tahun 358.
·  Kerajaan Tarumanegara diketahui melalui sumber-sumber yang berasal dari dalam maupun luar negeri. Sumber dari dalam negeri berupa 7 buah prasasti batu. Berikut prasasti yang ditemukan: • Prasasti Kebonkopi • Prasasti Pasir Awi • Prasasti Tugu • Prasasti Cidanghiyang • Prasasti Jambu • Prasasti Muara Cianten • Prasasti Ciaruteun 
·  c. Kerajaan Kediri Kerajaan Kediri adalah sebuah kerajaan yang terdapat di Jawa Timur antara tahun 1042- 1222. Kerajaan ini berpusat di kota Daha, yang terletak disekitar kota Kediri sekarang. Runtuhnya kerajaan Kediri dikarenakan pada masa pemerintahan Kertajaya terjadi pertentangan dengan kaum Brahmana. Mereka menggangap Kertajaya telah melanggar agama dan memaksa meyembahnya sebagai dewa. Kemudian kaum Brahmana meminta perlindungan Ken Arok, akuwu Tumapel. Perseteruan memuncak menjadi pertempuran di desa Ganter, pada tahun 1222 M. Dalam pertempuarn itu Ken Arok dapat mengalahkan Kertajaya, pada masa itu menandai berakhirnya kerajaan Kediri. Kerajaan Singasari adalah sebuah kerajaan Jawa Timur yang didirikan oleh Ken Arok pada tahun 1222. Lokasi kerajaan ini sekarang diperkirakan berada di daerah Singasari, Malang. Kerajaan Singhasari yang sibuk mengirimkan angkatan perangnya ke luar Jawa akhirnya mengalami keropos di bagian dalam. Pada tahun 1292 terjadi pemberontakan Jayakatwang bupati Gelang-Gelang, yang merupakan sepupu, sekaligus ipar, sekaligus besan dari Kertanagara sendiri. Dalam serangan itu Kertanagara mati terbunuh.Setelah runtuhnya Singhasari, Jayakatwang menjadi raja dan membangun ibu kota barudi Kadiri. Riwayat Kerajaan Tumapel-Singhasari pun berakhir. d. Kerajaan Singasari 
·  e. Kerajaan Majapahit Kerajaan Majapahit adalah sebuah kerajaan yang berpusat di Jawa Timur, Indonesia, yang pernah berdiri dari sekitar tahun 1293 hingga 1500 M. Kerajaan Majapahit adalah kerajaan Hindu-Buddha terakhir yang menguasai Nusantara dan dianggap sebagai salah satu dari negara terbesar dalam sejarah Indonesia. Kerajaan Majapahit dilanda beberapa pemberontakan. Pemberontakan tersebut antara lain ialah pemberontakan Ranggalawe, Sora, dan Kuti selama masa pemerintahan Jayanegara (1309-1328), serta pemberontakan Sadeng dan Keta pada masa Tribhuwanatunggadewi (1328-1350). Pada 1522, Kerajaan Majapahit hancur akibat terjadinya perang saudara. Selain itu, faktor yang juga mempengaruhi runtuhnya Kerajaan Majapahit ialah munculnya Kerajaan Malaka dan berkembangnya kebudayaan Islam. 
·  B. Perkembangan Islam di Indonesia 1. Proses awal penyebaran Islam di Indonesia Teori masuknya agama Islam di Indonesia • Teori Mekkah • Teori Persia • Teori Gujarat • Teori Cina Bukti-bukti masuk dan berkembangnya Islam di Indonesia • Bukti awal mengenai agama Islam berasal dari seorang pengelana Venesia bernama Marco polo. • Bukti kedua berasal dari Ibnu Batutah ketika mengunjungi Samudera Pasai pada tahun 1345 • Bukti ketiga berasal dari seorang pengelana Portugis bernama Tome Pires, yang mengunjungi Nusantara pada awal abad ke-16. • Golongan lain berpendapat bahwa Islam sebenarnya sudah masuk ke Nusantara sejak -tsing]] yang berkunjung ke Kerajaan Sriwijaya pada tahun 671. • Bukti kelima menurut catatan Dinasti Tang, para pedagang Ta-Shih(sebutan bagi kaum Muslim Arab dan Persia) pada abad ke-9 dan ke-10 sudah ada di Kanton dan Sumatera.
·  Penyebar agama Islam di Indonesia • Golongan mubalig atau guru agama Islam, golongan ini sering disebut-sebut sebagai sufi. Orang yang masuk dalam golongan ini adalah orang-orang yang memiliki orientasi berdakwah. • Golongan pedagang, golongan pedagang yang pertama ali datang ke Indonesia yaitu golongan dari arab, kemudian disusul dari golongan mesir, persia, gujarat. • Wali, wali yang sangat terkenal memperkenalkan ajaran Islam adalah wali songo. Mereka dikenal sebagai orang-orang yang memiliki kelebihan dalam melakukan dakwah islam di indonesia. Cara-cara yang dilakukan dalam penyebaran islam di Indonesia • perdagangan •Perkawinan •Tasawuf •Pendidikan •Kesenian
·  Yang termasuk dalam Wali Songo Sunan Gresik Sunan Ampel Sunan Bonang Sunan Giri Sunan Drajat Sunan Kalijaga Sunan Kudus Sunan Muria Sunan Gunung Jati
·  2. Kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia Kerajaaan Samudra Pasai Merupakan kerajaan Islam pertama di Indonesia. Letak kerajaan ini ada di wilayah Aceh Utara. Pendiri kerajaan adalah Nazimudin Al Kamil, kerajaan berdiri pada abad XIII. Raja yang pernah memerintah adalah Sultan Malik Al Saleh yang telah beragama Islam, tahun 1297 di ganti oleh Sultan Malik Al-Tahir. Pada masa pemerintahan Sultan Malik al-Tahir kerajaan Samudera Pasai mendapat kunjungan Ibnu Battuta dari India, yang melakukan perjalanan dari Tiongkok. Dari Berita Ibnu Batutta inilah kita ketahui sejarah kerajaan Samudera Pasai. Kerajaan Aceh Darussalam Raja pertama kerajaan ini adalah Sultan Ibrahim atau Sultan Ali Mughayat Syah. Aceh mencapai kejayaan pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda (1607-1636). Dengan pasukan yang kuat mampu menguasai separo lebih sumatera. Johor jatuh ke tangan Aceh 1615. Ulama besarnya adalah Nuruddin Ar Raniri yang menulis buku sejarah Aceh (Bustanussalatin) pada masa Sultan Iskandar Tani. 
 
·  Kerajaan Demak Demak merupakan kerajaan Islam pertama di Jawa yang didirikan oleh Raden Fatah. Runtuhnya Malaka menjadikan Kerajaan Demak semakin berkembang sebagai kota dagang dan pusat Islam. Kerajaan ini tidak dapat di lepaskan dengan peranan Walisongo yang sangat berperan dalam proses penyebaran agama Islam di pulau Jawa dan sekitarnya. Walisongo memiliki kelebihan yang tidak dipunyai oleh orang biasa, karena kedekatan mereka kepada Allah S.W.T Kerajaan Banten Kerajaan Banten merupakan kerajaan Islam yang mendapat pengaruh dari kerajaan Demak, pendirinya adalah Fatahillah, peletak dasar kerajaan adalah Raja Hasanuddin, kerajaan ini mencapai masa keemasannya pada waktu pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa. Seorang Raja Banten.
·  Kerajaan Mataram Islam Pendiri kerajaan ini adalah Raden Sutawijaya dan ketika menjadi Raja bergelar Panembahan Senopati. Mataram Islam mencapai masa kejayaannya pada pemerintahan Raja Sultan Agung. Kemunduran kerajaan ini dialami ketika Belanda menjalankan politik de vide et impera di lingkungan kerajaan, sehingga kerajaan ini pecah setelah adanya perundingan Giyanti. Kerajaan Goa dan Tallo Kerajaan Gowa dan Tallo lebih dikenal dengan sebutan Kerajaan Makassar. Kerajaan ini terletak di daerah Sulawesi Selatan. . Raja Gowa, Daeng Manrabia, menjadi raja bergelar Sultan Alauddin dan Raja Tallo, Karaeng Mantoaya, menjadi perdana menteri bergelar Sultan Abdullah. Karena pusat pemerintahannya terdapat di Makassar, Kerajaan Gowa dan Tallo sering disebut sebagai Kerajaan Makassar. Raja yang terkenal dari kerajaan ini ialah Sultan Hasanuddin (1653-1669).













Tidak ada komentar:

Posting Komentar